Sunday 29 September 2019

Perempuan Lebih Berisiko Aneurisma

Perempuan Lebih Berisiko Aneurisma

Perempuan Lebih Berisiko Aneurisma



Cerdaspoker Dominobet - Aneurisma dirasakan sebagai 'silent killer'. Perempuan lebih berisiko terkena situasi pelebaran pembuluh darah ini dikomparasikan pria.

Aneurisma merupakan situasi kelainan pada pembuluh darah. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah melebar sebab struktur dinding pembuluh yang lemah.

Meski belum diketahui tentu apa yang mengakibatkan aneurisma, namun sejumlah faktor diketahui dapat menambah risiko kemunculan. Termasuk di antaranya hal jenis kelamin.

Hormon estrogen menjadi hal yang mengakibatkan aneurisma lebih tidak sedikit menyerang perempuan. "Pada perempuan, hormon estrogen bermanfaat untuk mengayomi dinding pembuluh darah," kata dokter spesialis bedah saraf, Mardjono Tjahjadi dalam temu media di RS Pondok Indah di Jakarta Selatan, Selasa (24/9).

Semakin tua umur seorang perempuan, semakin rendah kadar hormon estrogen yang dimiliki. Penurunan kadar hormon estrogen menciptakan perlindungan pada pembuluh darah berkurang.

Di samping jenis kelamin, usia pun turut memengaruhi kemunculan aneurisma. Risiko aneurisma pun semakin tinggi pada orang dengan kelaziman merokok, riwayat hipertensi, dan konsumsi alkohol berlebih.

Aneurisma diketahui dapat memunculkan pecahnya pembuluh darah. Dokter spesialis saraf, Rubiana Nurhayati mengatakan, risiko stroke sampai kematian mengintai andai pembuluh darah terlanjur pecah.

Aneurisma dapat terjadi pada unsur tubuh mana pun. Beberapa aneurisma yang berdampak fatal di antaranya pada otak, aorta, dan abdomen.

Aneurisma pada aorta adalahyang sangat fatal. Aorta adalahpembuluh darah arteri terbesar dari dada mengarah ke perut. Pembuluh aorta yang pecah berisiko tinggi terhadap kematian.

Rubi menekankan pentingnya deteksi dini. "Yuk, skrining, skrining, skrining," ujar Rubi.

Untuk mencegahnya, Anda dianjurkan untuk mengerjakan skrining dengan cara penunjang laksana CT scan kepala, MRI otak, MRA otak, CT scan angiografi kepala, DSA, dan pungsi lumbal.