Wednesday 9 October 2019

Amfibi Bisa Punah Gara-gara Sakit Jamur Kulit

Amfibi Bisa Punah Gara-gara Sakit Jamur Kulit

Amfibi Bisa Punah Gara-gara Sakit Jamur Kulit



Klik di sini - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyinggung penyakit jamur kulit yang menyerang spesies amfibi, dapat menyebabkan penurunan populasi atau dalam bahaya punah.

Peneliti Bidang Herpetologi LIPI Amir Hamidy menuliskan pihaknya bahkan sudah mendeteksi penyakit jamur kulit chytridiomycosis mulai menggerogoti spesies amfibi di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Jika seekor katak atau kodok terpapar chytridiomycosis, maka dia tidak dapat bernafas.

"Jika amfibi terpapar penyakit jamur kulit, maka dia tidak dapat bernafas. Kehadiran jamur ini telah ada di Pulau Jawa dan Sulawesi," kata Amir untuk awak media di kantor LIPI Cibinong, Jawa Barat, Selasa (8/10).

"Laju kepunahan global juga terus melaju. Walaupun amfibi adalah salah satwa yang terlindungi namun populasi mereka sedikit," sambungnya.

Jamur chytrid sendiri adalah salah satu spesies jamur yang sangat merusak di semua dunia.

Unsur negara yang sangat parah terkena akibat jamur kulit ialah Australia, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Peneliti dari Universitas Nasional Australia, Ben Scheele menyinggung di Australia contohnya sudah lebih dari 40 spesies katak jumlahnya menurun sebab penyakit jamur sekitar 30 tahun terakhir. Bahkan tujuh spesies katak sudah punah.

"Penyakit yang kami pelajari telah mengakibatkan kepunahan amfibi massal di semua dunia. Kita sudah kehilangan sejumlah spesies yang paling menakjubkan," ujar Scheele.

Kendati demikian, Scheele dan tim mengejar bahwa sejumlah jenis amfibi dapat bertahan dari serangan jamur ini.

"Di satu sisi, anda juga lumayan beruntung bahwa sejumlah spesies tahan terhadap jamur chytrid," katanya.