Saturday 5 October 2019

Bahaya Suara Ultrasonik di Ruang Publik untuk Kesehatan

Bahaya Suara Ultrasonik di Ruang Publik untuk Kesehatan

Bahaya Suara Ultrasonik di Ruang Publik untuk Kesehatan



Cerdaspoker DominoQQ - Tikus memang jadi hewan pengerat yang menyebalkan saat berkeliaran di lokasi tinggal atau di kantor.

Berbagai jebakan untuk menciduk tikus juga disiapkan. Dari jebakan tradisional dengan ikan asin, makanan, hingga keju yang dimasukkan ke dalam jebakan kawat. Pengusir tikus dengan teknik alami dan pun pengusir kimia yang ditangani profesional pun terkadang dirasakan tak ampuh untuk mengenyahkan pengerat berekor ini.

Pada kesudahannya pengusir tikus dengan suara ultrasonik juga dijadikan teknik untuk mengenyahkan tikus.

Di samping itu, 'pemancar' suara ultrasonik lainnya di ruang publik pun memang diketahui bisa riskan untuk kesehatan.

Penelitian yang dilaksanakan oleh Southampton University mengungkapkan bahwa pertumbuhan teknologi ketika ini menciptakan manusia diblokade oleh banyaknya polusi ultrasonik masing-masing hari dalam hidupnya.

Profesor Leighton, pemimpin studi mengungkapkan bahwa sejumlah masalah pemancar ultrasonik ketika ini antara lain sebab pintu otomatis hingga alat pengusir tikus di kalangan lokasi tinggal tangga ialah salah satu penyebab polusi ultrasonik yang tak disadari.

"Sudah ada penambahan besar dalam penyebaran perlengkapan yang digunakan dengan memakai alat ultrasonik di perumahan, lokasi rekreasi, dan di kantor," katanya.

Alat pengusir tikus dengan memakai gelombang suara ultrasonik ini pada dasarnya bekerja dengan menerbitkan suara pada frekuensi yang hanya dapat didengar tikus. Gelombang suara ini seharusnya menciptakan mereka tak nyaman dan meninggalkan lokasi tersebut.

Idealnya, insan tak dapat mendengar suara ini, namun pada prakteknya suara ini masih dapat terdengar manusia.

"Mereka yang terpapar tidak jarang kali tak sadar."

Namun segala sesuatu tak pernah ideal ataupun sempurna. Yang terburuk merupakan, frekuensi ultrasonik pengusir tikus ini tak hanya memengaruhi tikus yang ditargetkan, tapi pun memengaruhi insan dan hewan peliharaan, salah satunya ialah anjing.

Anjing yang mendengar suara ini akan menciptakan mereka gelisah dan tak nyaman.

Pada manusia, efeknya dapat jauh lebih buruk. Efek yang terjadi dapat diibaratkan seperti saat seseorang mendengar biduan opera dengan suaranya yang tinggi dan dapat memecahkan kaca di nada yang paling tinggi. Konsep ini bakal berlaku laksana suara ultrasonik untuk manusia.

Frekuensi ultrasonik, bahkan di ketika Anda secara tak sadar mendengarnya, akan dominan pada situasi diri. Frekuensi ini bakal menghasilkan getaran di telinga unsur dalam dan pun otak. Akibatnya, ini akan mengakibatkan perasaan tak nyaman.

Di samping perasaan tak nyaman, dalam jangka masa-masa tertentu, penyampaian yang lama, dan untuk yang pendengarannya sensitif bakal mempunyai efek yang lebih buruk lagi.

Berdasarkan keterangan dari penelitian yang dilaksanakan oleh National Institutes of Health (NIH), penyampaian terhadap kebisingan suara ultrasonik bakal menyebabkan sekian banyak bahaya guna kesehatan.

Beberapa gangguan yang sering dikeluhkan ialah tinnitus (telinga berdenging), keletihan dan gangguan tidur, sakit kepala, migrain kronis, pusing, mual, muntah, bahkan hingga pingsan.

Leighton sendiri menganalogikan bahwa gelombang ini bakal mengganggu sensor ekuilibrium halus di telinga, membingungkan otak, dan membuat fenomena seperti yang terasa saat merasakan mabuk laut.

Hanya saja, situasi ini sering terjadi pada orang-orang yang masih berusia anak hingga muda. Pasalnya, keterampilan orang guna mendengar gelombang ultrasonik ini bakal menurun seiring meningkatnya usia.