Gadis Kulit Hitam Ini Tewas Ditembak Polisi di Kamar Tidurnya Sendiri
Atatiana Jefferson bermukim di permukiman Fort Worth bareng keponakannya yang berusia delapan tahun ketika insiden tersebut terjadi Sabtu dini hari
Seorang tetangga menelepon polisi setelah menyaksikan pintu rumahnya tersingkap malam sebelumnya
Dalam video di seragam penegak yang diluncurkan, tampak seorang di antaranya mencungkil tembakan saat melihat Jefferson dalam sejumlah detik.
Dalam video, tampak polisi mengerjakan pencarian di dekat rumah, sebelum menyaksikan ada sosok di kamar tidur. Dia sempat meminta Jefferson mengusung tangan.
Namun, gadis kulit hitam berusia 28 tahun tersebut tak lama ditembak. Kepolisian Fort Worth berdalih, anggotanya yang ialah kulit putih menerima "ancaman".
Meski begitu, si petugas diberhentikan sembari menantikan penyelidikan, dengan kejadian terjadi selama pukul 02.30 masa-masa setempat.
Tidak diterangkan apakah Jefferson memegang senjata laksana yang disebutkan polisi kulit putih itu. Namun di Texas, umur 18 tahun ke atas boleh membawa senjata.
Polisi menyatakan, anggota mereka sempat menyerahkan pertolongan kesatu untuk Jefferson. Namun, dia kemudian ditetapkan tewas di lokasi
Berdasarkan pengacara yang mewakili keluarga, Jefferson diketahui tengah bermain video game dengan keponakannya ketika mendengar terdapat suara berisik di kamar tidur.
Dalam unggahannya di Facebook, pengacara Lee Merritt menuliskan Jefferson kembali ke lokasi tinggal dan mengasuh sang ibu yang diketahui sakit.
"Tidak ada alasan kuat mengapa dia harus dibunuh. Keadilan harus ditegakkan," tegasnya. Jefferson diketahui bekerja sebagai penyedia peralatan farmasi.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Beto O'Rourke yang kebetulan ialah warga Texas menyatakan, dia meminta investigasi kematian Jefferson transparan.
Sementara Asosiasi Nasional guna Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP) menyinggung kematian Jefferson "sangat tidak dapat diterima".
Tetangga James Smith yang memanggil polisi menuturkan dia paling kecewa dan mengungkapkan penyesalan sebab sudah memanggil polisi.
Pria 62 tahun tersebut mengaku sudah mengecek pintu rumah. Namun tidak menyaksikan ada kehidupan. Sehingga dia menyimpulkan menelepon polisi.
"Saya terguncang. Saya kecewa. Saya merasa sebagian adalah kesalahan saya. Jika saya tak menghubungi polisi, dia pasti masih hidup," sesal Smith.