Sunday 27 October 2019

Hingga Pekan Depan Suhu Panas Bisa Sampai 39 Derajat

Hingga Pekan Depan Suhu Panas Bisa Sampai 39 Derajat

Hingga Pekan Depan Suhu Panas Bisa Sampai 39 Derajat



Cerdaspoker Dominobet - Cuaca panas terik yang menyengat sejumlah hari terakhir masih bakal terus dilangsungkan di distrik Indonesia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menebak suhu panas dengan cuaca terang tanpa awan akan dilangsungkan hingga pekan depan.

"Potensi suhu panas di siang hari masih mesti diwaspadai sampai sepekan ke depan," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Miming Saepudin, dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat (25/10).

Hingga pekan depan suhu maksimum dapat menjangkau 39 derajat Celcius. BMKG menulis suhu tertinggi sekitar dua hari terakhir terjadi di Semarang yang pun mencapai 39 derajat Celcius.

Miming menyatakan suhu panas ini terjadi sebab posisi matahari sedang di titik kulminasi tertinggi, tidak terdapat awan yang menutupi, dan suhu kelembapan yang rendah. Akibatnya, cahaya matahari langsung mengarah ke wilayah Indonesia sampai-sampai cuaca menjadi panas. Masyarakat diimbau untuk tidak sedikit minum air putih dan mengurangi kegiatan di bawah matahari langsung.

"Minum air yang lumayan jangan hingga dehidrasi, pakai pakaian yang nyaman, kurangi kegiatan di bawah matahari atau kenakan pelindung," kata Sesditjen P2P Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto.

Cuaca panas ini ditebak tidak akan dilangsungkan lama sebab akan berganti menjadi musim hujan. Saat ini, awan hujan mulai terbentuk dan ditebak wilayah Sumatera unsur selatan, Jawa, Bali, dan Kalimantan bagian unsur selatan akan mulai menginjak musim hujan pada akhir November hingga mula Desember. Puncak musim hujan diduga terjadi pada bulan Januari dan Februari.

Beda dengan gelombang panas

Miming pun menyatakan bahwa suhu panas di Indonesia bukanlah gelombang panas laksana yang terjadi di Eropa dan India. Dia meminta masyarakat tidak perlu cemas dan tidak termakan hoaks yang tidak sedikit beredar.

"Suhu panas bertolak belakang dengan gelombang panas," tutur Miming.

Gelombang panas terjadi pada distrik yang sedang di lintang tinggi. Gelombang panas tersebut terjadi sebab pengaruh atmosfer di kutub dan lintang menengah.

Berdasarkan keterangan dari Miming, di Indonesia tak barangkali terjadi gelombang panas sebab secara dinamika berbeda. Indonesia sedang di ekuator sehingga situasi cuaca dan gejala berbeda.