Thursday 3 October 2019

Komitmen Coca-Cola Kurangi Sampah Plastik di Indonesia

Komitmen Coca-Cola Kurangi Sampah Plastik di Indonesia

Komitmen Coca-Cola Kurangi Sampah Plastik di Indonesia



Cerdaspoker Domino99 - Permasalahan sampah plastik di Indonesia memerlukan solusi guna dihadapi secara bersama-sama. Sejak 2018, The Coca-Cola Company mempunyai komitmen guna terus menggerakkan 'World Without Waste', yakni suatu visi global untuk menolong mengumpulkan dan mendaur ulang kemasan produk yang sama dengan jumlah yang dipasarkan dan ditargetkan sampai 2030.

Untuk tersebut Coca-Cola Indonesia menyelenggarakan pameran edukasi bertema INSPIRAKTIF (Inspirasi, Aksi, Positif), untuk membuat kesadaran untuk masyarakat luas bersangkutan kendala kemasan plastik pascakonsumsi, serta menyuruh masyarakat guna berpartisipasi dalam ekonomi sirkular.

Acara ini pun sebagai upaya perusahaan menyuruh keterlibatan masyarakat dalam mengetahui potensi plastik bekas pakai, serta pendataan yang lebih tepat dan bareng membantu menggali solusi bersangkutan persoalan kemasan plastik.


"World Without Waste adalahinisiatif yang menjadi prioritas utama untuk kami di Indonesia. Bagi di ASEAN dan di semua dunia, kami percaya bahwa persoalan limbah kemasan plastik dapat ditamatkan dan pun telah turut ambil unsur dari penelusuran solusi yang nyata," ucap ASEAN Public Affairs, Communication and Sustainability Director Coca-Cola ASEAN, Belinda Ford, di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Senin, (30/9).

Coca-Cola Indonesia telah mengerjakan sebuah riset bersangkutan perilaku masyarakat dalam urusan pengelolaan limbah dan daur ulang, terutama di DKI Jakarta. Data yang dihimpun menunjukan bahwa selama 70% masyarakat DKI mempunyai pemahaman mengenai nilai mutu botol Polyethylene Therepthalate (PET) pascakonsumsi.

Berdasarkan keterangan dari Public Affairs and Communication Director Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo mengatakan, urusan itu menjadi titik mula yang baik guna bergerak mengarah ke ekonomi sirkular untuk botol dan kemasan plastik.

Di samping itu, Triyono menuliskan pihaknya sudah melakukan sekian banyak langkah dari segi design, collect, dan mitra yang dibuka dengan mendesain kemasan, supaya dapat didaur ulang dan sirkular.

"Kami berfokus untuk percepatan pendataan dan daur ulang untuk menyokong ekonomi sirkular. Tidak melulu itu, kami pun menjalin kemitraan dengan industri pemerintah, masyarakat dan organisasi PRISE guna mewujudkan seluruh ini," tambah Triyono.

Triyono pun menyatakan PRISE sendiri berkolaborasi dengan pemulung dan pelaku daur ulang dengan teknik memberikan insentif untuk mereka. Saat ini organisasi tersebut, masing-masing bulannya dapat memberikan seribu ton sampai dua ribu ton botol.

Untuk mempercepat pendataan plastik bernilai tinggi laksana PET merupakan tahapan yang sangat urgen untuk menyokong keberhasilan ekonomi sirkular di Indonesia. Coca-Cola Indonesia sudah menjalankan perannya dalam menyokong ekonomi sirkular dengan teknik mengadakan pekerjaan dan inisiatif, untuk membuat kesadaran masyarakat memainkan ekonomi sirkular.

Coca-Cola Indonesia pun telah menyokong inisiatif yang dipimpin industri untuk menambah sistem pendataan struktural dan pendataan botol plastik pasca konsumsi. Serta memanfaatkan kekuatan brand guna mendorong timbulnya aksi kolektif dan evolusi perilaku masyarakat.

Melalui pameran pendidikan INSPIRAKTIF ini, Coca-Cola Indonesia membuka mata masyarakat bahwa industri sektor informal seperti pendataan limbah (pemulung), adalahbagian urgen penggerak ekonomi di Indonesia.

Sesuai dengan kampanye dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yakni 'Gerakan Nasional Pilah Sampah Dari Rumah' ini mempunyai tujuan untuk mengolah pola pikir, gaya hidup dan kebiasaan di kalangan masyarakat, untuk mengawal dan inginkan mengelola sampah guna kehidupan berkelanjutan.

Dalam peluang yang sama, Direktur Pengelolaan Sampah, Direktorat Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK Novizal Tahar mengatakan, kapasitas pemerintah untuk persoalan sampah dan limbah masih longgar.

Saat ini, pengelolaan limbah di Indonesia masih terdapat dibawah tanggung jawab pemerintah daerah. Untuk meminimalisir beban pengelolaan di hilir, pemerintah dan dunia usaha mesti saling menyokong pengelolaan sampah menjadi paling penting.

"Kepedulian masyarakat Indonesia mengenai sampah masih 32%, kami menyambut baik upaya yang dilaksanakan oleh Coca-Cola Indonesia. Dengan komitmennya untuk menyokong pengelolaan kemasan plastik pasca konsumsi sampai-sampai tidak menjadi sampah, merubahnya menjadi bahan baku yang bisa dipergunakan secara berulang," ucap Novrizal.

Pameran pendidikan INSPIRAKTIF ini memperlihatkan aliran limbah pasca konsumsi yang unik di Indonesia, semua pengunjung dapat menyaksikan keseluruhan proses daur ulang, dari pendataan sampah kemasan oleh pemulung, sampai bagaimana kemasan yang dikoleksi tersebut pulang menjadi barang berharga laksana serpihan plastik.

"Sebagai unsur dari upaya mewujudkan 'World Without Waste' Coca-Cola menghadirkan pameran pendidikan INSPIRAKTIF sebagai format keterlibatan masyarakat dalam memberikan akibat positif terhadap komunitas sekitar. Sudah saatnya untuk kita guna membuka dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang. Aksi simpel ini akan menciptakan perubahan besar dalam upaya menambah pengumpulan kemasan bernilai tinggi," tutup Triyono.