Sunday 24 November 2019

9 Tanda si Kecil telah Beranjak Menjadi Balita

9 Tanda si Kecil telah Beranjak Menjadi Balita

9 Tanda si Kecil telah Beranjak Menjadi Balita

Waktu selesai begitu cepat. Rasanya baru kemarin si Kecil sedang di dalam perut Mama, kini ia telah mulai belajar bicara sampai berjalan. Bahkan sebentar lagi, si Kecil akan menginjak masa pertumbuhan yang selanjutnya, yakni masa balita. Cerdaspoker Dominobet

Balita adalahakronim dari “bayi lima tahun.” Istilah ini merujuk pada periode usia sesudah masa bayi, yaitu ketika anak berusia dua sampai lima tahun atau 24-60 bulan.

Meski demikian, masa balita bukanlah mengenai usia saja. Lebih daripada angka, masa ini adalahmasa emas untuk pertumbuhan dan pertumbuhan anak.

Bahkan, perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi di masa ini bakal menjadi penentu keberhasilan anak di masa mendatang lho, Ma.

Karena begitu urgen dan tidak dapat terulang, tidak terdapat salahnya Mama bersiap-siap sedini mungkin.

Yuk, simak sembilan tanda yang bakal terjadi saat si Kecil beranjak balita berikut. Mengenali firasat berikut akan menolong Mama mengetahui anak!

1. Anak menjadi lebih cerewet


rata-rata anak sukses mengucapkan kata kesatunya ketika berusia satu tahun. Kemampuan ini juga terus berkembang seiring pertambahan usia.

Oleh sebab itu, masa balita ialah masa dimana anak menjadi lebih cerewet. Ia bukan lagi mengungkapkan kemauan melalui tangisan.

Di satu sisi, urusan ini akan mempermudah Mama. Tapi disisi lain, Mama mesti siap andai anak terus menghujani Mama dengan pertanyaan ya!

2. Mobilitas anak semakin tinggi


Saat anak sudah dapat berjalan atau berlari, mobilitasnya bakal semakin tinggi. Ia tidak lagi dapat duduk diam di lokasi tidur. Jika Mama lengah sedikit, dapat aja anak telah berlarian ke dapur atau ruang keluarga.

Nah, guna menghadapi urusan ini, pastikan lokasi tinggal menjadi lokasi yang aman. Beri pelindung ekstra pada sudut meja atau kursi agar anak tidak terluka ketika membenturnya. Mama pun perlu memasang pagar di wilayah tangga agar anak tidak terjatuh.

3. Anak lebih aktif bermain


Jangan heran andai seisi lokasi tinggal Mama pulang menjadi taman bermain saat anak menginjak usia balita. Mama barangkali akan mengejar mainan anak yang berserakan dimana-mana.

Sofa Mama barangkali akan menjadi trampolin dan lemari menjadi lokasi persembunyian.

Pasalnya ketika masa balita, anak memang menjadi lebih aktif bermain. Nah, Mama dapat memanfaatkan keaktifannya ini dengan memberi mainan-mainan pendidikan untuk menolong perkembangan anak.

4. Jadwal istirahat yang berubah


Jika dulu Mama dapat menikmati masa-masa me-time ketika anak sedang tertidur di pagi hari, maka Mama mesti mulai merelakan atau mengubah jadwal masa-masa me-time Mama. Pasalnya menginjak masa balita, anak bakal lebih susah tidur pulang di pagi hari. Ia akan menguras waktunya guna bermain.

Namun disisi lain, waktu istirahat malam anak pun bakal menjadi lebih lama. Nah, ini adalahsaat yang tepat untuk mengawali sleep training agar anak mempunyai jadwal istirahat yang tetap.

5. Anak mulai memilih-milih makanan


Pada masa balita, anak mulai mempunyai pendapatnya sendiri, tergolong dalam urusan makanan. Mama barangkali akan merasa anak lebih rewel ketika makan. Tidak inginkan sayur, tidak inginkan wortel, melulu ingin yang manis-manis. Hal ini ialah hal yang wajar.

Bahkan, sering anak balita mengerjakan aksi mogok santap saat menu makanan yang terdapat tidak cocok dengan keinginannya lho, Ma.

Di samping memilih-milih makanan, anak pun akan mengupayakan untuk santap sendiri. Meskipun berantakan, biarkan anak mencobanya ya. Hal itu akan mengajar motorik anak lho.

6. Memulai potty training


Beberapa anak bakal menolak memakai popok ketika ia sudah menginjak usia balita.

Nah, inilah ketika yang tepat untuk Mama untuk mengawali potty training. Bagaimanapun, tidak barangkali anak memakai popok guna selamanya bukan?

Karenanya, mulai ajarkan anak guna pergi ke WC ketika ia hendak buang air. Mama. Juga dapat mengajarkan anak mengenai pentingnya menjaga kesucian alat kelamin sekitar potty training ini.

7. Mengalami tantrum


Tantrum ialah cobaan yang pasti dirasakan setiap orangtua saat anaknya menginjak masa balita. Ledakan emosi ini menciptakan hal sepele tampak rumit.

Meski demikian, Mama mesti tetap tenang ya. Umumnya, tantrum terjadi sebab anak belum memahami teknik meluapkan emosinya.

Oleh sebab itu, Mama butuh lebih aktif menggali tahu penyebab anak tantrum. Berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menolong anak meluapkan emosinya, laksana “Kamu ngantuk?” atau “Kamu lapar?”

Mama juga dapat mengatasi tantrum dengan memindahkan perhatian anak dengan teknik memberikan camilan atau mainan kesukaannya.

8. Cemas saat berpisah dengan Mama dan Papa


Seiring meningkatnya usia, anak bakal mulai belajar bersosialisasi. Bahkan, andai Mama mengikutsertakan anak Mama ke playgroup atau kumpulan bermain, Mama barangkali harus berpisah dengannya selama sejumlah jam.

Nah, pada masa balita, anak bakal merasa khawatir jika terpisah dari orangtuanya. Tidak heran tidak sedikit anak yang menangis di sekolah.

Oleh sebab itu, ajarkan anak guna terpisah dari Mama secara perlahan. Meskipun hati Mama pun sedih, tetap lakukan urusan itu demi pertumbuhan anak!

9. Mengagetkan Mama dengan perilaku polosnya


Masa balita tidak hanya sehubungan dengan hal-hal yang menjengkelkan saja lho, Ma. Justru Mama bakal menemukan tidak sedikit hal menakjubkan yang tidak terpikirkan.

Bisa saja ia mengangetkan Mama dengan pemikiran-pemikiran dan perilaku polosnya. Seperti tiba-tiba menghirup Mama, memeluk, atau menanyakan pertanyaan-pertanyaan out of the box.

Oleh sebab itu, nikmati waktu ini. Bagaimanapun, masa balita tidak akan dapat terulang lagi.

Itulah sembilan tanda yang menunjukan bahwa si Kecil telah menjadi balita. Setiap anak tentu akan merasakan hal-hal tersebut. Jika Mama kendala menghadapi masa ini, Mama dapat mencari pendapat atau tips dari orangtua lainnya.