Wednesday 13 November 2019

Pria Ini Bunuh Pacarnya dengan Cara Menyayat Tubuhnya Sedikit demi Sedikit, Sadis!

Pria Ini Bunuh Pacarnya dengan Cara Menyayat Tubuhnya Sedikit demi Sedikit, Sadis!

Pria Ini Bunuh Pacarnya dengan Cara Menyayat Tubuhnya Sedikit demi Sedikit, Sadis!

Dia meninggalkan surat yang menyatakan aksi pembunuhannya.
Terbakar api cemburu, seorang lelaki paruh baya tega membunuh pacarnya sendiri dengan teknik yang sadis. pelaku yang mempunyai nama Jason Farrell (49) membunuh pacarnya sendiri, Sammy-Lee Lodwig dengan teknik menyayatnya tidak banyak demi edikit sampai kehabisan darah. Cerdaspoker DominoQQ

Akibat sayatan itu Sammy-Lee merasakan luka pada arteri dan vena besarnya. Di samping itu, dia pun menderita luka tusukan di dada yang paling dalam sampai melukai paru-parunya.

Setelah mengerjakan aksi keji tersebut, Farrel sempat mengunjungi tetangganya guna meminta bantuan. Setelah tersebut keduanya pergi ke lokasi tinggal Farrel yang sedang di lantai 6 suatu gedung apartemen di Carlton Terrace, wilayah Mount Pleasant di Swansea.

Sesampainya di apartemen Farrell, si tetangga menyaksikan Sammy-Lee di atas lokasi tidur dalam suasana sekarat. Saat tersebut pula mereka memanggil paramedis guna meminta bantuan. Namun, selama 30 menit sebelum paramedis hingga di tempat kejadian, Sammy-Lee meninggal tanpa sempat menemukan pertolongan. Berdasarkan keterangan dari seorang berpengalaman forensik, Claire Morse, wanita tersebut diserang ketika berada di lokasi tidur.

Menurut penjelasan Jaksa Michael Jones yang menuntut Farrel, lelaki berusia 49 tahun itu sempat menelepon rekan perempuannya dan menuliskan bahwa dia sudah membunuh Sammy-Lee. Bahkan dia pun menjelaskan secara mendetail bagaimana dia membunuh pacarnya yang berusia 22 tahun tersebut dengan teknik yang paling menyakitkan.

Menurut penjelasan yang diperoleh oleh Pengadilan Swansea Crown, Farrell diketahui pernah menjalin hubungan dengan ibu Sammy-Lee. Dia pun mengungkapkan keinginannya guna membunuh siapa juga yang mendekati ibu Sammy-Lee. Atas penjelasan itu, Jaksa Jones memutuskan bahwa motif yang mendorong aksi pembunuhan terhadap Sammy-Lee ialah kecemburuan.

Dalam suatu sidang di pengadilan, Jaksa Jones pun membacakan surat yang diperkirakan ditulis oleh Farrel, sesudah membunuh Sammy-Lee.

"Kami pulang ke apartemen saya, dan kami mulai berdebat. Kemudian urusan berikutnya yang saya lakukan, mengikatnya dan menuliskan padanya bahwa saya tidak tahan dan saya bakal membunuhnya. Saya melakukannya dengan berulang kali menikamnya di wajah dan tenggorokan," kata Jaksa Jones, mengutip isi surat yang ditulis Farrel.

Selanjutnya, Jaksa Jones menuliskan pada hakim bahwa isi surat tersbut mengindikasikan bahwa Farrell mengakui sudah membunuh Sammy-Lee.

"Surat tersebut mengaku membunuh Sammy-Lee. Dia benar-benar memakai kata 'membunuh'. Kami menuliskan itu ialah dokumen yang mencekam dan yang Anda bakal dapat mlihat dan baca sendiri," ujar Jaksa Jones.

Di samping surat, polisi pun mengamankan bukti berupa sebilah pisau sepanjang 15 cm dan ikat pinggang. Pada ikat pinggang yang diselamatkan oleh polisi, ditemukan noda darah dan bekas air liur yang dipastikan ialah milik Sammy-Lee. Sampai ketika ini persidangan masih terus berlangsung, dan Farrell tengah menanti hukuman yang layak baginya.