Friday 20 September 2019

Anak Muda Rentan Sakit Jantung Gara-gara Kurang Tidur

Anak Muda Rentan Sakit Jantung Gara-gara Kurang Tidur

Anak Muda Rentan Sakit Jantung Gara-gara Kurang Tidur



Cerdaspoker Domino99 - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu senja (11/9). Habibie wafat di usianya yang ke-83 usai menjalani perawatan intensif. Habibie dinamakan mempunyai masalah kesehatan jantung semenjak usia muda. Saat umur bertambah, situasi jantung juga kian melemah.

Masalah jantung memang tak mutlak dalami oleh orang tua. Gaya hidup dinilai menciptakan penyakit jantung kini dirasakan oleh orang-orang semenjak usia muda. Salah satu kelaziman meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang muda merupakan kualitas istirahat yang menurun.

Sebuah penelitian melafalkan remaja yang tak memiliki lumayan tidur berisiko menderita penyakit jantung ketika dewasa.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics mengamati kelaziman tidur 829 remaja di AS antara umur 12 sampai 16 tahun. Peneliti menemukan bahwa sepertiga dari remaja mempunyai waktu tidur tidak cukup dari tujuh jam masing-masing malam dan separuh dari remaja pun tidur di bawah masa-masa yang direkomendasikan.

Selama 20 tahun terakhir, jumlah istirahat yang didapat remaja sudah menurun secara signifikan. Hanya sekitar separuh dari remaja di dunia yang secara tertata tidur lebih dari tujuh jam sehari. Semakin meningkatnya usia, jumlah istirahat mereka juga kian menurun. Padahal, remaja memerlukan 8 sampai 10 jam guna mendapatkan kesehatan yang optimal.

Para peneliti mengejar bahwa remaja yang tidak cukup tidur lebih ingin mempunyai risiko metabolik yang tinggi. Mereka lebih ingin mempunyai lemak perut, desakan darah tinggi, kolesterol buruk, resistensi insulin, yang semuanya menambah risiko diabetes.

Tidak melulu itu, remaja yang tidak cukup tidur pun lebih barangkali untuk berprestasi buruk di sekolah, depresi, mengalami kemalangan berkendara, dan lebih barangkali untuk mempunyai penyakit jantung saat dewasa.

Ada sebanyak hal yang menjadi dalil mengapa remaja tidak sedikit yang mengalami tidak cukup tidur. Studi longitudinal yang dilaksanakan terhadap 1.101 murid sekolah menengah berusia 13 sampai 16 tahun di Australia menemukan, kegiatan chatting, media sosial, serta pembicaraan telepon larut malam menciptakan kualitas istirahat remaja menjadi buruk.

"Ini memperlihatkan bahwa butuh adanya pembatasan pemakaian gawai pada remaja ketika malam hari," kata Lynette Vernon, Peneliti utama studi dari Murdoch University di Perth, dilansir dari The Guardian.

Remaja, kata Vernon, memerlukan waktu delapan sampai sepuluh jam guna mempunyai tidur yang sehat.

"Cahaya cerah di gawai pun mengganggu ritme benak yang menciptakan orang susah untuk tidur. Sedangkan pesan singkat yang diterima sebelum tidur merangsang rangsangan kognitif dan emosional," jelasnya.