Friday 20 September 2019

Topi 'Lubang Angin,' Solusi Anti-Gerah Warga Jepang

Topi 'Lubang Angin,' Solusi Anti-Gerah Warga Jepang

Topi 'Lubang Angin,' Solusi Anti-Gerah Warga Jepang



Serangan gelombang panas masih melanda sejumlah bagian negara di dunia. Rasa panas yang tak tertahankan menciptakan sebuah perusahaan di Jepang menciptakan topi antipanas.

Perusahaan Builmatel beranggapan bahwa topi anti panas yang tampak sederhana dapat menjadi penyelesaian untuk musim panas yang kian tak tertahankan di Jepang. Airpeak, topi yang diciptakan dengan gaya topi baseball ini diciptakan dengan suatu ventilasi.

Meski terkesan mengherankan namun penduduk Tokyo tak peduli dengan apapun dan siap mengupayakan apa saja demi menyingkirkan panas.


"Ini panas sekali baru-baru ini sampai-sampai semua orang menangani masalah serangan panas ini dengan serius. Saya pun mengambil tahapan dengan minum tidak sedikit air," kata seorang pekerja restoran Michiko Fukunaga dilansir dari http://www.bocahsakti.pro/pokerace99

Topi baseball dengan ventilasi ini dianggap sebagai tipe kesatu dari jenisnya di dunia ini.

"Musim panas di Jepang menyebabkan tidak sedikit kasus serangan panas. Sehubungan dengan itu, topi ini sanga enteng dan saya belum pernah dengar terdapat yang pernah menciptakan topi guna melawan panas. Itu sebabnya saya menyimpulkan untuk mengembangkan ini," kata Ryushiro Shirai, Senior Managing Director Builmatel Corporation.

Mengapa ventilasi ini dianggap sebagai teknik untuk menghalau panas? Logikanya adaah prinsip konveksi yang menciptakan udara panas bakal naik.

"Ketika Anda menggunakan topi, urusan kesatu yang bakal terjadi ialah angin akan melalui ventilasi. Namun bila Anda menggunakan topi biasa dan melepasnya, kepala baru bakal terasa dingin," kata Tomotsuna Inoue, seorang pekerja yang mengupayakan topi antipanas.

"Saya tidak merasakannya dengan topi ini (panas) yang berarti lubang angin dapat membuat kepala tetap dingin."

Ventilasi atau lubang angin di topi akan meminimalisir kelembapan dalam topi sejumlah 30 persen. Ini pun akan memangkas suhu maksimum di kepala sejumlah 13,6 derajat Celcius dikomparasikan topi baseball biasa.

Shirai juga memprediksi bila topi buatannya akan laku keras. Dia menyaksikan Olimpiade 2020 dan masuknya pengunjung internasional sebagai kesempatan bisnis.

"Akan ada tidak sedikit orang yang datang ke olimpiade tahun depan, contohnya wisatawan dan sukarelawan. Tapi tak terdapat produk yang menanggulangi masalah panas."