Sunday 15 September 2019

Bahaya Forsir Olahraga 'Dadakan': Pingsan dan Kematian

Bahaya Forsir Olahraga 'Dadakan': Pingsan dan Kematian

Bahaya Forsir Olahraga 'Dadakan': Pingsan dan Kematian



Cerdaspoker DominoQQ - Olahraga merupakan kegiatan yang menyehatkan jasmani dan pun mental. Namun, dalam suasana tertentu, olahraga malah dapat berdampak fatal sampai membuat seseorang kehabisan tenaga, pingsan, sampai kematian dampak serangan jantung.

Kondisi yang membahayakan ini bisa terjadi sebab terlalu memaksakan diri yang tidak terbiasa berolahraga. Belakangan ini pastinya ada tidak sedikit 'atlet' dadakan yang gemar ikut pesta rakyat lari-lari lucu yang sering diadakan. Padahal tiap hari, boro-boro, olahraga tiap sore, bergerak dari meja kerja saja juga enggan.

Kalau telah begini tidak sedikit orang yang sering memaksakan diri guna ikut olahraga berat dan jarak jauh demi tidak sedikit hal tergolong untuk keberadaan dan unggahan media sosial. Tiba di hari H marathon, tubuh dan kaki dipaksa guna 'bekerja keras.'


Dokter umum Herman Irawan menyatakan saat tubuh berolahraga, otot menghanguskan glikogen yaitu karbohidrat yang ditabung di dalam otot. Glikogen ini akan terbentuk pada orang yang terbiasa berolahraga.


"Saat tidak terbiasa berolahraga, tubuh bakal dengan cepat kehilangan glikogen. Saat terus diforsir maka akan menciptakan tubuh kelemahan oksigen, kelemahan gula," kata Herman yang adalah praktisi media di Avrist Assurance dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (12/9).

Saat terlampau memaksakan berolahraga melalui ambang batas keterampilan diri, tubuh pun dapat merasakan hyperventilation atau bernapas terlampau cepat. Normalnya, dalam satu menit laki-laki bisa bernapas 16 kali dan wanita 20 kali.

Herman menyebut situasi ini terjadi ketika pembakaran glikogen yang menghasilkan asam laktat berupa gas CO. Zat ini mesti dilemparkan segera dari dalam tubuh. Bernapas dengan cepat merupakan format pertahanan diri alami supaya dapat menerbitkan gas tersebut.

Namun, ketika olahraga terlampau dipaksa dan gas CO tidak dapat dikeluarkan oleh tubuh, tubuh dapat merasakan keracunan.

"Saat otot pernapasan lelah dan tubuh keracunan maka dapat mengakibatkan black out atau pingsan. Ditandai dengan pucat, kemudian mual, kelelahan," ujar Herman.

Kasus ini lazimnya tidak sampai mengakibatkan kematian andai cepat menemukan perawatan. Herman mengatakan permasalahan kematian seketika saat berolahraga seringkali dipicu oleh penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular.

Hal ini bisanya terjadi sebab penumpukan kolesterol di dalam pembuluh darah. Saat berolahraga sumbatan kolesterol terlepas dan malah menyerang jantung.

"Biasanya pada orang yang tidak pernah berolahraga, begitu mengupayakan olahraga berat, jantung dipompa paling keras dan sumbatan kolesterol lepas dapat menyerang jantung menjadi jantung koroner atau ke benak menjadi stroke," tutur Herman.

Untuk menghindari dampak fatal dari berolahraga ini, Herman menyarankan supaya setiap orang mulai teratur berolahraga menyesuaikan dengan keterampilan diri. Setiap orang dianjurkan berolahraga 3-5 kali seminggu setiap 20-30 menit. Berolahraga secara rutin menyerahkan manfaat untuk kesehatan seperti meminimalisir risiko penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.