Thursday 19 September 2019

Jepang Bangun Stasiun Kereta Baru demi Olimpiade Tokyo

Jepang Bangun Stasiun Kereta Baru demi Olimpiade Tokyo

Jepang Bangun Stasiun Kereta Baru demi Olimpiade Tokyo



Cerdaspoker Domino99 - Ibu kota Jepang, Tokyo, bersiap menjadi tuan tempat tinggal dua ajang olahraga internasional, Piala Dunia Rugby 2019 dan Olimpiade Musim Panas 2020. Keramaian turis udah tentu kudu diantisipasi selagi berkunjung ke sini di era tersebut.

Sepanjang tahun 2013 sampai 2018, sebanyak 31 juta turis mancanegara berkunjung ke Jepang setiap tahunnya. Sebanyak 10 juta turis mancanegara berkunjung ke Tokyo. Diperkirakan pada tahun 2020, sebanyak 40 juta turis mancanegara memenuhi ibu kota Jepang itu.

Piala Dunia Rugby 2019 berjalan mulai 20 September 2019 di Tokyo Stadium. Diperkirakan 600 ribu penggemar rugby dari seluruh dunia bakal berkunjung sepanjang ajang olahraga ini berlangsung.


Salah satu antisipasi Jepang ialah menghadirkan 13 ribu pemandu wisata berbahasa Inggris sepanjang gelaran selanjutnya berlangsung.

Tokyo Stadium sendiri berada kurang lebih 18 kilometer di sebelah barat dari tengah kota, walaupun ada dua zona nobar di Tokyo Sports Square dan Chofu Station Square atau Chofu City Green Hall.

Efek olimpiade

Pemerintah Jepang menghendaki Olimpiade Musim Panas 2020 membawa kurang lebih 10 juta pengunjung tambahan ke negara itu pada tahun 2020.

Tokyo bersiap menghadapi perihal tersebut. Awal tahun ini, sang gubernur, Yuriko Koike, menyebutkan kepada tempat bahwa kotanya siap menghadapi "perubahan dramatis."

"Mulai tahun ini kita mempersiapkan Tokyo agar makin berhasil dan siap menghadapi olimpide. Tokyo bakal menjadi kota yang baru," kata Koike, layaknya yang dikutip dari CNN Travel pada Rabu (18/9).

Perkembangan besar saat ini tengah berlangsung, juga Takanawa Gateway - stasiun baru pertama yang dibangun di jalur kereta utama Tokyo, JR Yamanote yang beroperasi sejak 1971 - yang bakal diakses tahun depan.

Stasiun Takanawa Gateway dibangun bersama dengan atap baja dan kaca yang terinspirasi oleh origami tradisional Jepang.

Stasiun ini terdapat di antara Stasiun Tamachi dan Shinagawa dan juga dirancang oleh arsitek Kengo Kuma, yang juga berada di belakang rencana New National Stadium yang tengah dibangun untuk Olimpiade Tokyo 2020.

Daerah di kurang lebih Stasiun Shibuya juga tengah diubah sebagai anggota dari pergantian besar-besaran dalam lebih dari satu tahun terakhir untuk menjadikannya pusat hiburan, transportasi, dan bisnis.

Perubahan itu juga Shibuya Scramble Square, gedung pencakar langit serba kegunaan setinggi 230 meter yang terdapat tepat di atas Stasiun Shibuya, bersama dengan dek observasi indoor dan outdoor. Gedung itu bakal diakses untuk usaha pada 1 November 2019.

Renovasi lain yang ditunggu-tunggu di Shibuya adalah Museum Meiji Jingu - juga oleh Kengo Kuma.

Museum itu bakal lagi diakses pada akhir Oktober, berada di sebelah Taman Yoyogi yang teduh dan rindang.

Pembangunan lain juga jangkauan WiFi gratis yang lebih luas tidak cuma di Tokyo tapi di seluruh negeri - juga 108 stasiun "kereta peluru" Shinkansen.

Untuk membantu halangan bhs selagi turis wisata kuliner, pemerintah Tokyo udah meluncurkan website berisi daftar restoran bersama dengan menu multibahasa.

Lokasi Stadion

Sebanyak 30 pertandingan olimpiade bakal berjalan di 43 tempat, bersama dengan New National Stadium sebagai pusatnya.

New National Stadium berada di sebelah stadion yang menjadi wilayah Olimpiade 1964, cuma lebih dari satu kilometer dari area kota yang tenar bersama dengan turis mancanegara layaknya Shibuya, Shinjuku, Ginza, dan Roppongi.

Selain itu 10 wilayah publik, juga taman Yoyogi dan Hibiya, bakal menyiarkan nobar. Sementara grup 80 ribu sukarelawan berbahasa Inggris - bakal memandu pengunjung.

Kawasan Tokyo Bay nantinya juga digunakan sebagai wilayah olimpiade dan paralimpiade.

Tokyo Bay bakal menjadi tuan tempat tinggal 17 area olahraga dan wilayah Desa Olimpiade, di mana robot juga bakal dikerahkan sebagai petugas informasi.

Pesan hotel sekarang

Menurut perusahaan sarana real estate CBRE, 30 ribu kamar hotel tambahan bakal ada di Tokyo pada tahun 2020, agar totalnya menjadi kurang lebih 120 ribu.

Di antara yang paling dinanti adalah Hotel Okura Tokyo, yang baru saja diakses lagi sesudah renovasi besar-besaran yang diawali pada 2015.

Bangunan utama Hotel Okura Tokyo yang asli diakses pada tahun 1962 dan bersama dengan cepat menjadi favorit turis mancanegara bersama dengan menawarkan perpaduan budaya tradisional Jepang bersama dengan sarana kelas dunia.

Setelah empat tahun pembangunan kembali, Hotel Okura Tokyo udah diakses lagi dan menawarkan 508 kamar mewah di dua bangunan.

Namun, lebih banyak kamar diperlukan untuk menanggulangi serbuan turis mancanegara yang dambakan lihat olimpiade. Oleh gara-gara itu lebih baik memesan kamar dari sekarang.

Tekanan lain diprediksi, baik untuk pengunjung dan penduduk setempat.

Sementara lebih dari satu besar penunjuk jalur di stasiun dan transportasi lazim di ibu kota udah dalam bhs Jepang dan Inggris, serbuan turis mancanegara yang dambakan lihat olimpiade bakal memberi tekanan lebih pada infrastruktur kota, lebih-lebih kereta.

Tapi langkah-langkah antisipasi tengah direncanakan agar pirsawan olimpiade dan pekerja kantoran tidak sebabkan perjalanan satu sama lain menjadi lebih sulit.

Sebagai contoh, satu inisiatif yang tengah berjalan adalah mendorong perusahaan memangkas durasi kerja dan mengizinkan bekerja di luar kantor - sebuah rencana yang masih sukar dicerna dalam budaya kerja Jepang yang kaku di mana karyawan kudu berkunjung ke kantor.

Tak kudu khawatir

Terlepas dari potensi gangguan, banyak orang layaknya supir taksi Masaru Okano, sangat menantikan Tokyo untuk menjadi tuan tempat tinggal acara-acara besar.

Pria berusia 69 tahun ini udah studi bhs Inggris, dan lebih dari satu orang Korea, sepanjang lebih dari satu tahun terakhir untuk menambahkan sarana yang lebih baik kepada makin banyak pengunjung asing yang ia temukan di dalam kabinnya.

"Ketika aku memberi mereka tumpangan, aku selalu menanyakan dari mana mereka berasal dan aku coba menegur mereka dalam bhs mereka," katanya.

"Didatangi banyak pengunjung asing setiap tahun sebabkan orang-orang di Jepang menjadi lebih ramah kepada pendatang. Kami lebih sadar bhs Inggris dasar. Plus ada aplikasi bhs di ponsel. Tidak kudu khawatir. Olimpiade barangkali sebabkan persoalan lantas lintas untuk jalur dan transportasi umum, tapi sepenuhnya bakal baik-baik saja. "