Tuesday 17 September 2019

Paparan Kabut Asap Kurangi Kecerdasan Pada Anak

Paparan Kabut Asap Kurangi Kecerdasan Pada Anak

Paparan Kabut Asap Kurangi Kecerdasan Pada Anak



Cerdaspoker Dominobet - Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menutupi distrik Sumatera dan Kalimantan sekarang masuk dalam kelompok darurat. Seorang bayi berusia empat bulan meninggal dunia sebab menderita infeksi drainase pernapasan akut (ISPA) di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (15/9). Kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diperkirakan menjadi penyebab.

Di Riau, seorang ibu mempunyai nama Rahma (40) cemas dampak remaja laki-lakinya alami demam tinggi ketika kabut asap makin pekat dari hari ke hari. Anaknya yang berusia 5 tahun pun mengalami ISPA dengan situasi hidung berair, mata merah, dan radang tenggorokan, lapor Antara pada Minggu (15/9).

Sang ibu menyatakan bingung mesti melakukan apa ketika asap karhutla terus menerobos masuk ke kamarnya melewati celah-celah pintu dan jendela. Untuk melakukan pembelian alat pembersih udara, ia pun tak mampu sebab suaminya melulu bekerja sebagai tenaga honorer. Pengalaman sama yang kini pun dialami tidak sedikit warga di Sumatera maupun Kalimantan.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan tingkat indeks standar perusakan udara (ISPU) pada 13 September di Pekanbaru menjangkau 353 atau berbahaya. Kabut asap telah melanda Pekanbaru semenjak satu bulan terakhir, tetapi dalam sejumlah hari belakangan telah masuk dalam kelompok memprihatinkan.

Agar penyampaian kabut asap tak semakin memperburuk situasi kesehatan anak umur sekolah, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru telah meliburkan pekerjaan belajar mengajar. Langkah tersebut juga disusul oleh sebanyak dinas edukasi lainnya di Provinsi Riau.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo menuliskan adanya kabut asap sudah merampas sebanyak hak anak dan mengganggu tumbuh kembang anak.

"Pemerintah mesti mengambil tahapan tegas dan menindak pelaku, sebab kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan telah mengakibatkan tumbuh anak terganggu dan pun merampas hak anak guna belajar, bermain, sampai untuk sehat," kata dia.

Turunkan kepintaran anak

Dokter spesialis anak, Tubagus Rahmat Sentika menuliskan karbon yang didapatkan kebakaran hutan yang bersenyawa dengan oksigen memunculkan polusi udara yang membahayakan tubuh.

"Udara yang sarat dengan zat karbon bakal mengendap pada drainase nafas, dampaknya sesak nafas. Terutama andai polusi udara melebihi ambang batas. Hati-hati andai angka ISPU melebihi angka 100 atau tidak sehat, maka mesti memakai masker. Sekarang telah di kisaran 200 sampai 600, dan sudah tidak sedikit masyarakat ke lokasi tinggal sakit sebab ISPA" ucap dia.

Gejala ISPA dibuka dari hidung kemudian ke rongga mulut, berlanjut ke unsur tenggorokan sampai paru-paru. Kelompok masyarakat yang rentan terkena akibat kabut asap ialah ibu hamil dan anak-anak. Jika indeks perusakan udara menjangkau level riskan maka diinginkan masyarakat tidak beraktivitas di luar ruangan.

Rahmat menyatakan kabut asap pun mempunyai pengaruh pada tumbuh kembang anak. Jika tidak menemukan asupan gizi yang baik, akibat kabut asap dapat membuat anak mudah sakit-sakitan sampai dewasa.

Di samping itu, kepintaran anak juga dapat mengalami gangguan dampak perkembangan benak terganggu. "Anak-anak yang berusia enam tahun ke bawah mesti hati-hati ketika kabut asap, karena dapat mengakibatkan gangguan kecerdasan," kata Rahmat memperingati.

Kabut asap karhutla di Riau mulai terjadi semenjak 1997. Sejak ketika itu, prestasi wilayah dinilai terpapar dampaknya.

Data hasil Olimpiade Sains Nasional (OSN) yang diadakan Kemendikbud guna tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) mengindikasikan tren pendapatan medali dari kesebelasan Riau merasakan penurunan. Pada OSN 2019 di Manado, kesebelasan Riau menduduki peringkat kesembilan dengan pendapatan sembilan medali.

Sebelumnya, pada OSN 2018 di Padang, Riau menduduki peringkat tujuh dengan 21 medali. Pada OSN 2017 di Pekanbaru, Riau menduduki peringkat lima dengan 27 medali, sementara pada OSN 2016 di Palembang, Riau menduduki posisi enam dengan 20 medali.