Monday 7 October 2019

Agar Terhindar Jadi Korban 'Getok Harga' saat Wisata

Agar Terhindar Jadi Korban 'Getok Harga' saat Wisata

Agar Terhindar Jadi Korban 'Getok Harga' saat Wisata



Dua turis Jepang merasa ditipu oleh suatu restoran di Roma, Italia, sebab harus menunaikan sekitar 500 euro (sekitar Rp7,7 juta) melulu untuk menu pasta, ikan, dan air putih yang mereka pesan.

Turis itu merasa harga demikian tidak seimbang dengan porsi kecil yang mereka dapatkan, sementara empunya restoran merasa porsi seimbang dengan kualitas makanan yang disajikan.

Kasus laksana ini bukan yang kesatu kali terjadi. Menetapkannya sebagai penipuan juga masih menjadi pro dan kontra.


Agar terhindar dari jebakan bon 'bodong' di tujuan wisata, inilah sejumlah tahapan yang dapat dilakukan yang di lansir dari www.bocahsakti.pro/pokerace99

1. Kuasai bahasa lokal

Pelajari bahasa lokal guna ungkapan sederhana, laksana kalimat sapa dan salam. Saat datang ke restoran, praktikkan bahasa tersebut sampai-sampai pelayan tahu kita mengetahui budayanya.

Siapkan software penerjemah yang terdapat di ponsel guna membantu menyimak menu dalam bahasa lokal.

2. Cari informasi

Ada tidak sedikit cara untuk memahami kepopuleran dan kualitas pelayanan suatu restoran, salah satunya dengan menyimak situs rekomendasi laksana Yelp, komentar di media sosial atau ulasan website wisata terpercaya.

Sama seperti ketika memesan kamar hotel, cari tidak sedikit informasi tentang restoran yang akan dituju. Pelajari harga rata-rata makanan dan minuman di sana.

Terkadang ada pembahasan buruk yang sengaja ditulis guna menjatuhkan nama restoran. Jika pembahasan buruk dirasa mengada-ada, barangkali ada baiknya hiraukan.

Cari tahu pun soal kebiasaan tip di destinasi. Seperti di Jepang, pelayan tak butuh diberi tip karena dirasakan meremehkan.

3. Baca menu

Segera angkat kaki andai masuk ke restoran yang tak punya menu tertulis menyeluruh dengan harga.

Ketahui pun harga yang tercantum dalam menu telah atau belum kena pajak, sehingga dapat mengkalkulasinya langsung.

Harga makanan dan minuman pun biasanya bertolak belakang jika pelanggan makan di lokasi atau di bawa pulang, laksana di Inggris.

4. Cek ulang

Restoran ikan atau daging di Eropa seringkali memasang harga per gram. Ketahui harga tentu menu sesudah ditimbang dan dimasak.

Tanyakan pun ke pelayan tentang besarnya porsi. Cukup pesan satu menu andai porsi dapat dibagi berdua bareng kerabat.

Kalau dana santap atau minum terbatas, tidak boleh tergiur ketika pelayan restoran menawarkan makanan atau minuman ekstra - yang barangkali tak tertulis dalam kitab menu.

Fokus dengan yang dipesan, sampai-sampai mereka tidak dapat akal-akalan ketika menjumlahkan tagihan dalam bon.

Jangan tinggalkan kartu untuk pelayan guna pembayaran. Ikut bareng mereka ke meja kasir dan lihat langsung metodenya melakukan transaksi dengan kartu sehingga dapat mencegah pelayan badung yang menulis nomor ketenteraman atau membengkakkan tagihan.

5. Jangan fobia protes

Kalau merasa diri tertipu, segera ajukan protes dengan sopan dan tenang. Jika restoran masih menghindar padahal telah mempunyai bukti powerful dan kerugian terlampau besar, tidak boleh ragu guna melaporkannya ke pihak berwajib.