Wednesday 2 October 2019

Wisatawan Indonesia Kini Tak Perlu Visa untuk ke Kazakhstan

Wisatawan Indonesia Kini Tak Perlu Visa untuk ke Kazakhstan

Wisatawan Indonesia Kini Tak Perlu Visa untuk ke Kazakhstan



Cerdaspoker DominoQQ - Sebuah kabar gembira datang dari area Asia Tengah dan Eropa Timur guna warga negara Indonesia yang gemar beriwisata.

Pemerintah Republik Kazakhstan sekarang memberlakukan bebas visa untuk warga negara Indonesia yang berkeinginan memasuki distrik negaranya itu.

"Warga negara Indonesia mulai 30 September 2019 dapat masuk atau terbit Kazakhstan tanpa visa andai periode bermukim tidak lebih dari 30 hari," tulis Kedutaan Besar Kazakhstan di Jakarta, laksana yang dilansir dari Antara, Selasa (1/10).

Hal tersebut sesuai dengan Resolusi Pemerintah Republik Kazakhstan Nomor 693, yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Askar Mamin pada 18 September 2019.

Resolusi itu adalahpengganti dari aturan sebelumnya yang tertera pada Pasal 17 Aturan Pemerintah Republik Kazakhstan Nomor 148, tertanggal 21 Januari 2012.

Di samping berlaku guna Indonesia, kepandaian bebas visa Kazakhstan pun diberlakukan untuk sejumlah negara lainnya, tertera dalam resolusi itu antara beda Filipina.

Wilayah Kazakhstan terbentang dari deretan Pegunungan Altai di timur, sampai Laut Kaspia di barat. Hal ini menjadikan Kazakhstan sebagai negara terluas kesembilan di dunia, dan terbesar kedua dalam negara pecahan Uni Soviet sesudah Rusia.

Kazakhstan tidak jarang di sebut sebagai "Virgin lands", karena sejumlah wilayahnya belum tersentuh sama sekali.

Mayoritas rakyat Kazakhs menganut agama Islam yang diperkenalkan oleh semua penganut Sufi dari Arab. Selama periode Sovyet, kemerdekaan beragama dikekang, tidak sedikit Masjid yang ditutup.

Namun sesudah merdeka, urusan ini berubah, kemerdekaan beragama diserahkan kembali pada rakyat. Etnis Kazakh dan Uzbek ialah mayoritas Islam, sementara bangsa Slavik ialah penganut Kristen Ortodhox

Bangsa Kazakhs dulunya ialah bangsa Nomaden. Namun pada tahun 1920-an, mereka dipaksa menetap oleh pemerintah Uni Sovyet. Kehidupan keseharian di Kazakhstan sarat dengan akulturasi antara adat Kazakhs, Rusia, dan pengaruh barat.